Menu

Thursday, June 20, 2019

Tebu Telur (sikecil yang bermanfaat)

Hallo Brotha and sista…
Welcome back to my blog….
Baiklah, kali ini kita akan membahas mengenai tebu..
Siapa yang tidak kenal tebu????
Pasti kita kenal semua kan?? Nah, tapi kalau saya bilang Tebu Telur??? Apakah semuanya Kenal???
Belum tentu, karen diberbagai daerah, tanaman ini memiliki banyak nama….

Berdasarkan info adri wikipedi, Tebu telur (Saccharum spontaneum) atau disebut terubuk, dan tebu telor atau tiwuh endog adalah jenis sayur-sayuran yang mirip dengan tebu. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sayuran adalah pucuknya.Namun, bunganya juga dimanfaatkan sebagai sayuran. Tetapi, pucuknya kelihatan aneh karena begitu sudah dewasa, pucuknya tersebut membengkak. Begitu dikupas, ternyata tebu telur tersebut berisi semacam ekor yang berwarna putih kekuning-kuningan, seperti sekumpulan telur ikan. Karena itu, ia disebut tebu telur (ikan).

Saya pernah bermasalah pada saat menerangkan tanaman ini pada kolega saya yang berasal dari daerah Sumatra barat, ternyata meraka tidak kenal dengan istilah yang saya gunaka yakni tobu tolu (Bahasa ocu), pada saat saya bilang telu telor juga mereka masih kurang paham. Akhirnya pada saat saya tampilkan gambarnya, baru mereka paham. Bahka ada kolega saya yang tidak kenal sama sekali denga tanaman yang satu ini.

Baiklah, kita akan mulai coba membahas tanaman ini. Tanaman tebu telur ini termasuk kedalam jenis bunga tapi, bentuknya sama dengan tanaman tebu yaitu memiliki batang yang beruas-ruas dan warna batangnya hijau kemerahan. Di beberapa daerah seperti Jawa Barat dan Banten , terubuk dikenal dengan nama tiwu endog atau terubus, sedangkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan tebu endog atau tebu terubuk. Sebutan endog atau telur dikarenakan pada tanaman ini bagian yang dimakan ini teksturnya mirip dengan telur ikan.

Meskipun sayuran ini termasuk yang kurang terkenal dikalangan perkotaan, saya pernah melihat harga untuk sepiring kecilnya di sebuah stasiun televise yang meliput tentang kuliner yaitu sekitar Rp. 45.000,- hanya sayurnya saja. Belum dengan lauk pauk yang lain…. WWaaaaa……………………..
selain itu, ternyata tanaman ini memiliki banyak hal yang tersembunyi. Berdasarkan info dari
https://www.khasiat.co.id/sayur/terubus.html ternyata tanaman ini memiliki banyak khasiat. Bisa dilihat dari hasil screen capture di bawah ini:


Untuk metode hingga panen tebu telur, bisa dilihat dividio dibawah ini…

Terimakasih sudah membaca artikel saya, semoga ilmu yang didapat bermanfaat...
jangan lupa untuk berbagi, karena berbagi satu ilmu sama dengan kewajiban....

Cara Membuat Tempe yang Baik dan Benar


Tempe adalah salah satu jenis makanan yang banyak difavoritkan oleh masyarakat Indonesia. Mengapa? Selain rasanya yang gurih, tempe ternyata mengandung banyak protein nabati yang sangat baik untuk metabolisme tubuh. Apalagi dewasa ini bermunculan ide masak yang terbuat dari tempe ini salah satunya adalah steak yang pasti tak kalah enaknya dari steak daging. Nah, bagi anda yang penasaran bagaimana sih cara membuat tempe, simak terus ya artikel ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk merangkan langkah pembuatan tempe yang dilakukan disebuah usaha rumahan. Untuk bahan dan alat bisa disesuaikan jika hendak melakukan pembuatan tempe di rumah secara mandiri. Selain itu, saya juga akan menerangkan apa saja inoculum yang biasa digunakan untuk membuat tempe.
Baiklah… pertama, yang kita butuhkan adalah kacang kedelai (biasanya yang digunakan adalah kedelai impor, karena bisa mengembang lebih baik dari pada kedelai local. Sedangkan kedelai local biasanya digunakan untuk membuat tahu, karena santan/sari kacangnya lebih baik daripada kedelai impor). Setelah kita punya kacang kedelai, kacang tersebut direbus hingga matang. Setelah matang, kita lakukan perendaman selama satu malam pada wadah baru (tidak didalam tungku penjerangan). Tujuan dari perendaman ini adalah untuk mengeluarkan sifat asam dari kacang kedelai tersebut sehingga tempe dapat lebih tahan lama nantinya.
Setelah kedelai direndam selama satu malam, kemudian kedelai dipecahkan (bisa dengan mesin ataupun manual). Kacang kedelai yang telah dipecahkan selanjutnya dicuci dengan air bersih sekaligus dilakukan pemisahan dengan kulit ari yang menempel pada kacang tersebut. Setelah bersih dari kulit ari kacangnya, kedelai kita tiriskan pada wadah penampung dengan terlebih dahulu dibilas dengan air dan kemudian disiram dengan air panas. Tujuan penyiraman dengan air panas adalah menjaga kacang kedelai dari kontaminasi mikrobia yang mengganggu proses pembuatan tempe dan juga menjaga suhu kacang kedelai yang akan diberi inoculum.
Setelah kacang mulai dingin, selanjutnya diberikan inoculum dari Rhizopus orizae atau Rhizopus lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pembuatan tempe. Kacang dan inoculum diaduk hingga merata agar pertumbuhan hifa inoculum nantinya bagus dan menghasilkan tempe yang baik. Berikutnya adalah packing, kacang yang telah diberi inoculum dimasukkan kedalam wadah penyimpanan, nah biasanya ada dua jenis wadah yang bisa kita gunakan, yang pertama adalah yang alami berupa daun pisang ataupun daun jati. Keuntungan dari penggunaan daun ini adalah cita rasa dan aroma yang dihasilkan nantinya menjadi lebih nikmat dan gurih, namun proses pembungkusan menjadi lebih lama.
Wadah kedua yang sekarang adalah plastic, kalau kita ke toko plastik, tinggal bisang plastic tempe, nanti akan langsung diberikan platik yang dimaksud oleh pedagang. Keuntungan dari penggunaan plastic tempe ini adalah lebih gampang didapat, selalu tersedia, murah, dan proses pembungkusan akan lebih cepat dari pada menggunakan daun. Kelemahannya sampai saat ini saya masih belum menemukannya….
Langkah terakhir setelah dibungkus adalah proses cetak atau pembentukan model (style) tempe tersebut. Setelah ini, yang kita butuhkan adalah kesabaran agar tempenya jadi dan bisa dimasak untuk di konsumsi.
Langkah dari setiap proses pembuatan tempe dapat teman-teman saksikan di video di bawah ini… (jangan lupa like, komen dan subscribenya ya)